Solutionts - Mencari Info Dan Pengetahuan Dengan Solusi.Salah satu hal yang sangat dibutuhkan manusia di Bumi ini adalah makan.
Kamu bisa melakukan berbagai kegiatan dengan maksimal asalkan kamu
makan. Namun ketika asupan makanan ke tubuh kamu berkurang, maka kamu
akan merasa lemah tak berdaya. Untuk urusan makanan pun kamu pasti
mendambakan makanan yang lezat.
Namun tahukah kamu kalau di
dunia ini ada beberapa makanan ekstrim yang dibuat berdasarkan bahan
aneh. Herannya, makanan-makanan berbahan aneh itu mempunyai penggemar
yang membuatnya tetap laku di pasaran. Uniknya lagi, beberapa makanan
itu bisa kamu temukan di Indonesia lho. Ya, bahan-bahan makanan seperti
tikus panggang, kelelawar bakar sampai ulat bulu rupanya menjadi bahan
kuliner ekstrim di Indonesia. Pertanyaannya, apakah kamu berani mencoba?
Berikut adalah 7 Makanan Paling Ekstrem Di Indonesia :
1. Jus Cacing Tanah
Apa yang ada di pikiranmu kalau membicarakan soal cacing tanah? Pasti
bagi sebagian orang, mereka menilai cacing tanah sebagai hewan
menjijikkan. Berbentuk kecil, kenyal dan licin serta suka berjalan-jalan
di tanah. Jangankan memakan, membayangkan memegang cacing tanah pasti
kamu sudah merasa geli di sekujur tubuh.
Namun selain menjadi
pengobatan akan penyakit tifus, jus cacing tanah juga menjadi minuman
favorit lho. Cacing tanah yang sudah kamu tangkap bisa kamu keringkan
lalu dihaluskan jadi serbuk. Nantinya jus cacing tanah ini digunakan
untuk mereka yang susah makan karena memiliki protein dalam daging yang
tinggi. Kamu susah makan? Coba deh makan cacing tanah.
2. Ulat Sagu
Semua orang sudah tahu jika Papua memiliki beragam cerita dan tradisi
unik, termasuk dalam hal makanan alias kuliner. Namun ada salah satu
kuliner yang bisa dibilang ekstrim dan menjadi ciri khas suku Kamoro
yakni kuliner ulat sagu. Banyak orang yang memilih tak mencoba ulat sagu
ini karena merasa jijik.
Untuk menemukan ulat sagu, penduduk
Kamoro mencari hewan kecil nan gendut ini di pohon sagu atau kelapa yang
sudah mati. Untuk menikmatinya pun bisa langsung ditelan mentah-mentah
karena dipercaya bisa menjadi jamu serta obat kuat lantaran ulat sagu
kaya akan vitamin. Nah lho, berani menelan?
3. Sate Biawak
Pertama-tama kamu harus tahu dulu biawak itu seperti apa. Biawak adalah
hewan reptil yang berbentuk seperti komodo dan suka hidup di sungai
atau rawa-rawa. Banyak warga di pulau Jawa percaya kalau daging biawak
bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada kulit yakni
diolah menjadi sate biawak. Karena dalam penyajiannya daging biawak
diolah jadi sate, rupanya ada cukup banyak orang yang tertarik
mencobanya dan tak merasa jijik. Gimana, apa kamu juga tak merasakan
jijik? Selamat mencoba.
4. Pakasam
Kalau di rumahmu, makanan yang sudah ada selama dua hari pasti akan
langsung dibuang. Namun di daerah Banjar, Kalimantan Selatan sana, ada
sebuah makanan yang dibiarkan membusuk selama berminggu-minggu sampai
kemudian dinikmati. Bahkan suku Banjar menilai makanan berbahan dasar
ikan bernama pakasam ini adalah makanan khas suku mereka.
Pakasam sendiri memang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang
rasanya memang sangat asam. Untuk proses pembuatannya, ikan dibersihkan
dulu sisiknya dan direndam larutan garam selama dua hari. Lalu dibubuhi
bakteri asam laktat kemudian disimpan selama seminggu, sampai akhrinya
dimakan. Nah, ada yang pernah mencoba?
5. Paniki
Kalau Bruce Wayne menjadikan kelelawar sebagai lambang dirinya sebagai
Batman, maka penduduk Manado, Sulawesi Utara justru hobi memburu
kelelawar untuk dimakan. Ya, hewan yang kerap keluar di malam hari dan
suka berada di gua-gua gelap itu rupanya menjadi bahan utama kuliner
bernama paniki.
Untuk menyantap paniki, kamu harus mengolah
daging kelelawar segar dengan kuah santan. Dengan ciri khas penduduk
Manado yang gemar makan pedas, paniki sudah bisa dipastikan berasa pedas
karena rupanya rasa pedas bisa menutupi aroma amis daging kelelawar.
Selain diolah menjadi paniki, daging kelelawar juga disapa sebagai sate
kelelawar atau kelelawar goreng.
6. Sate Ulat Bulu
Kalau kamu berkunjung ke Purworejo di Jawa Tengah sana, kamu jangan
terkejut kala ada banyak warga setempat yang mengonsumsi sate ulat bulu.
Beberapa penduduk di Purworejo percaya kalau sakit gigi bisa
disembuhkan dengan daging ulat bulu. Namun tentu ulat bulu yang dimakan
khusus yakni ulat bulu dari pohon turi.
Lantaran ulat bulu
pohon turi, maka kamu tak perlu khawatir gatal atau terkena racun sebab
ulat bulu jenis ini tak mengandung racun sehingga aman dikonsumsi.
Beberapa orang yang sudah memakan sate ulat bulu, menilai rasanya gurih.
Berani coba?
7. Tikus Panggang
Selain kuliner berbahan daging kelelawar, daerah Sulawesi Utara
tepatnya di Minahasa juga punya kuliner yang tak kalah ekstrim. Kuliner
itu berbahan tikus panggang. Ya, kalau ibumu di rumah bingung mengusir
tikus dengan alat penjebak atau sampai memelihara kucing dan bernafsu
ingin membunuh, penduduk Minahasa justru berburu tikus untuk dimakan.
Bahkan banyak yang menilai kalau daging tikus panggang mempunyai rasa
mirip daging ayam dan lezat apalagi jika diolah dengan olesan mentega.
Namun ada yang unik, karena tikus-tikus yang dijadikan kuliner tikus
panggang ini bukanlah tikus yang kamu temukan di rumah atau tikus bau
yang hidup di got-got kotor. Melainkan tikus-tikus di sini adalah tikus
hutan yang dianggap belum terkontaminasi dengan sampah manusia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ya ampun ekstrem banget nih apalagi tikus panggang hidih, apalagi kalau makanannya mahal
ReplyDelete