Namun, apakah pernah terlintas di benak
ada sejarah dari tradisi yang kita lakukan pada Hari Natal? Tahukah anda
mengapa permen tongkat berwarna merah-putih mnenjadi salah satu ikon
Hari Natal? Agar tidak penasaran, mari kita cek daftar sejarah tradisi
Natal berikut ini.
1. 25 Desember= Kelahiran Kristus?
Seperti kita ketahui bersama, 25
Desember dirayakan sebagai hari dimana Kristus dilahirkan. Namun,
tahukah anda ternyata menurut sejarah, tidak bisa dipastikan tanggal
kelahiran kristus yang benar. Perayaan Natal pada tahun 25 Desember
adalah tradisi di Roma sejak abad kedua.
Namun, hingga ini masih belum di ketahui
pada tanggal berapakah Kristus lahir. Hal itu tentu bukan masalah
besar, karena natal bukanlah perkara tanggal. Namun perkara cinta kasih
yang disebarkan dan diajarkan kristus.
2. Saling bertukar kado
Ini adalah tradisi yang paling seru di
Hari Natal. Rumah akan dipenuhi kado-kado dan semua tamu datang untuk
bertukar kado. Beberapa anak menunggu sepanjang tahun demi mendapat kado
impiannya di Hari Natal. Darimanakah sejarah pertukaran kado ini
berasal?
Ada beberapa pendapat yang menyatakan
bahwa tradisi ini berasal dari kisah tentang tiga pria yang datang ke
rumah Kristus untuk memberinya kado. Kado tersebut diberikan untuk rasa
hormat mereka pada Kristus. Namun, beberapa versi berpendapat, tukar
kado adalah sebagai lambang pertukaran cinta kasih dan berbagi untuk
sesama.
3. Tulisan “X-Mas”
Banyak sekali orang yang menyingkat kata
“christmas” dengan “x-mas”. Darimanakah asal-usul kebiasaan ini.
Ternyata “X” adalah huruf pertama dalam tulisan Yunani kuno yang
pengucapannya adalah terdengar seperti “krys”. Hal tersebut wajar
dilakukan pada abad ke 18 dan 19. Pada saat itu bahkan beberapa orang
menulis “crystal” dengan “xtal”.
Ucapan dengan awalan X umumnya banyak digunakan di Eropa dan di
Indonesia sendiri jarang sekali digunakan diucapan dalam versi cetak.4. Kaus Kaki Merah Santa
Dalam dongeng-dongeng tentang Natal,
diceritakan bahwa Sinterklas akan datang dan menyelipkan kado di kaus
kaki yang digantung di dekat perapian. Ternyata kebiasaan ini dimulai
oleh Saint Nicolas pada abad keempat. Saint Nicholas berpendapat bahwa
anak-anak berhak mendapatkan kado di malam Natal. Namun, saat itu banyak
sekali orang tua yang tidak mampu membelikan anaknya kado.
Hal tersebut membuat Saint Nicholas
terinspirasi untuk membeli kado dan menyimpannya diam-diam ke rumah
anak-anak tidak mampu tersebut. Ketika akan mengirimkan kado rahasianya,
Saint Nicholas melihat sebuah kaus kaki tergantung di dekat perapian.
Akhirnya dia menyelipkan kadonya di kaus kaki itu. Sejak itulah dongeng
tentang Santa yang suka memberi hadiah di kaus kaki dimulai.
5. Hiasan Lingkaran Rumput di Pintu
Mungkin lingkaran rumput tersebut tampak
seperti hiasan khas natal biasa. Namun, ternyata ada makna filosofis di
balik itu semua. Dalam tradisi Roma dan Yunani, lingkaran rumput itu
melambangkan kekuatan, karena biasanya dipakai untuk mahkota seseorang
yang hebat.
Selain itu warna hijau juga melambangkan kesuburan. Sementara lingkaran melambangkan keabadian yang tidak putus.
6. Tradisi Pohon Natal
Pada abad ketujuh, Saint Boniface
menebang sebuah pohon yang oleh masyarakat sekitar dipercaya sebagai
pohon dewa langit dan petir. Saint Boniface menebang pohon itu dan
memberi pesan pada masyarakat, bahwa dewa-dewi hanyalah mitos.
Namun, sejak abad ke 15-lah orang-orang
baru mulai meneang pohon dan mendekorasinya dengan berbagai macam
pernik. Ada yang menghiasi dengan replika buah apel sebagai lambang
kesuburan. Ada juga yang menghiasi dengan lonceng kecil, sebagai simbol
sukacita turunnya Kristus ke dunia.
7. Santa Claus
Apakah Santa Claus hanyalah dongeng?
Meski banyak yang berpendapat demikian, namun itu tidak sepenuhnya
benar. Pada abad ketiga, seorang pria berkumis dan berjenggot putih
berkeliling Desa Pantara, Turki untuk membagikan kado kepada orang-orang
miskin.
Pria tersebut adalah Saint Nicholas atau
yang dikenal sebagai Saint Nick. Kemurahan hati Saint Nick menjadi
pembicaraan banyak orang. Dan orang-orang mulai menambahi detail cerita
yang imajiner seperti pria berkumis itu gemuk dan memakai baju
merah,atau pria itu datang dari kutub utara.
8. Permen Tongkat
Pada akhir tahun 1800-an, seorang
pembuat permen di Indiana ingin mengungkapkan ketulusan Kristus lewat
permen. Pertama, dia membuat permen putih rasa peppermint sebagai
lambang kesucian Kristus. Dan Dia menambahkan garis-garis merah untuk
melambangkan penderitaan dan pengorbanan kristus untuk umatnya.
Pembuat permen tersebut ingin mengingatkan bahwa inti dari peringatan Natal adalah mengingat kesucian dan pengorbanan kristus.
9. Lagu Natal
Lagu Natal pertama kali diciptakan dan
dinyanyikan pada abad keempat di Roma.Lagu Natal pertama dinyanyikan
dalam bahasa Latin. Sejak itu kebiasaan membuat lagu Natal menyebar di
Perancis, Jerman dan Italia pada abad ketigabelas. Pada Era modern,
hampir setiap negara memiliki lagu natalnya sendiri.
Lagu Natal di Indonesia sebagian merupakan terjemahan dari versi yang telah diciptakan dibanyak negara10. Berbelanja Saat Natal
Pada saat Natal, kita sering kali
berbelanja sebanyak mungkin dan memenuhi rumah kita dengan barang-barang
baru. Hal ini sudah menjadi tradisi umum di hari Natal.Namun apakah hal
itu benar-benar ada hubungannya dengan Kristus?
Jawabannya adalah tidak. Berbelanja dan
diskon-diskon yang merebak di pusat perbelanjaan hanyalah strategi para
pengusaha agar barang dagangan mereka laris manis. Kita harus lebih
bijak, bahwa arti sebenarnya dari Natal adalah tentang cinta kasih,
bukan belanja.
Itu tadi beberapa fakta tentang tradisi Natal. Semoga Natal anda
tahun ini penuh keberkahan dan cinta kasih. Selamat Natal dan Tahun
Baru! (HLH).
Post a Comment